Perjalanan Hidupku

Selasa, 29 November 2011

Studio Perancangan Arsitektur 6










1. Garis-garis landscape, Plaza, Square, Park (Landscape Architecture)
2. Entrance Kendaraan
3. Pohon / Vegetasi
4. Pure Geometri
5. No lipstic !!!
6. Vertical & Horizontal Green

Itulah beberapa komen dari dosen pembimbing saya sewaktu asistensi progress SPA 6. Tapi sebelumnya bagi teman-teman yang bukan kuliah di Arsitektur, SPA 6 di Universitas Gunadarma adalah Mata Kuliah Studio juga matakuliah wajib ujian negara di semester 7. SPA ada 6 artinya SPA 6 inilah SPA terakhir saya yang kuliah di jurusan Arsitektur Universitas Gunadarma.

Rumah Tinggal Perumahan Depok Mulia Indah




Sean, lagi sibuk ngk? Bisa minta tolong? Tolong buatin gambar 3D rumah dong? Besok kita bisa ketemuan? sekalian saya ngasih gambar denahnya.
Mendengar pertanyaan-pertanyaan tersebut perasaan langsung campur aduk. Antara senang, takut juga dekdekan. Senang karena inilah waktunya mengimplementasikan ilmu yang di pelajari di bangku perkuliahan dan di tempat magang selama ini bisa terwujud. Takut karena nanti klien nya kurang puas atau gambar desainnya salah tidak sesuai dengan keinginannya.
Inilah yang sangat saya impi-impikan mungkin juga teman-teman sekelas dan sejurusan Arsitektur. Setelah besoknya dikasih denahnya saya pun langsung mengerjakannya dengan penuh keseriusan dengan pertimbangan teori-teori dan ilmu yang saya tahu.
malamnya dapat SMS lagi dari dia, (Sean gambarnya bisa selesai besok gk? ) tambah dekdekan lagi. Tapi Alhamdulillah gambarnya pun bisa selesai kira-kira 5 jam.
gambar diatas adalah hasil desainnya ada gambar Tampak Depan, Perspektif dan Axonometri.
Setelah keesokan harinya sayapun langsung ke tempat print, sebenarnya dia ngk minta di print out. Tapi karena penasaran ingin melihat langsung gambar nya di kertas, gambarnyapun saya print pake duit sendiri. Ngk mikirin lagi nanti duit prinannya dig anti gk ya?
dan Alhamdulillah duit prinannya pun dig anti. Alhamdulillahirobbilalamin…

Green Architecture



Akhir-akhir ini banyak desain yang bermunculan dengan mengusung tema Green. Ini hanya sekedar memenuhi ke hijauan lingkungan kota atau hanya ikut arus tren. Banyak yang mengatakan bahwa konsep abad ini harus atau wajib ada unsur Green Architecture karena ini sudah menjadi isu yang sangat gepar di dunia akibat pemanasan global. Tetapi alangkah salahnya kalau kita hanya menaruh tanam-tanaman / rumput ilalang di atap rumah/ bangunan desain kita atau bisa jadi rumah kita sebagai arsitek.
Green Arsitektur itu tidak hanya warnanya yang Hijau tetapi mengandung makna atau arti yang sangat mendalam. Artinya Green disini adalah bangunan yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan ramah lingkungan. Bukan seperti Rumah atau apartemen-apartemen tingkat tinggi yang diatasnya apa pohon palem tetapi di daerah lingkungan sekitar apartemen tersebut air bersih / air tanah sudah habis untuk memenuhi si bangunan apartemen yang diatasnya ada pohon palem tadi. Inilah salah satu kesalahan pemaknaan dari kata “Green Architecture”.


Gelanggang Olahraga dan Rekreasi (Jakarta Timur)








Bangunan gelanggang olahraga dan rekreasi ini adalah salah satu bangunan yang di gunakan di Asian Games ke 26 yang baru berlangsung baru-baru ini. Indonesia adalah tuan rumah dengan pembukaan acara Asean Games berlangsung di Kota Palembang. Karena daya tampung dan juga fasilitas yang kurang memadai maka untuk menampung kegiatan tersebut di tunjuklah dua kota yaitu Kota Palembang dan Jakarta.

GORR (Gelanggang Olahraga dan Rekreasi Ciracas) ini di bangun mulai dari tahun 2007 dan selesai pada tahun 2009. Bangunan ini bisa menampung 1.700 penonton. Berdiri diatas 6.6 Ha. Tanah ini sebagian milik Pemda DKI dan sebagiannya lagi milik masyarakat sekitar. Dan tanahnya tersebut katanya sudah di bebaskan dari tahun 2004.

Bagunan ini terlihat Megah dan Kokoh mungkin inilah yang menggambarkan jiwa Atlet Indonesia yang telah berhasil masuk sebagai Juara Umum ddi Asian Games ke-26 kemaren walaupun tanpa Medali Emas di ajang bergengsi yaitu Sepak Bola. Di sini terdapat juga fasilitas lainnya seperti lapangan sepak bola, lintasan atlet, kolam renang, lapangan tennis, lapangan volley dan lapangan bulu tangkis.

Menurut saya bangunan tersebut haruslah mencerminkan sang penghuni atau pemilik. Dan menurut saya bangunan ini telah berhasil dari segi CITRA. Citranya telah memberitahukan walaupun sacera tidak langsung bahwa Atlet-atlet Indonesia sangat gagah dan juga berani tapi berjiwa ramah, sejuk dan terbuka. Ini bisa kita lihat dari penggunan warna atapnya. Warnanya biru yang mengartikan kesejukan. Artinya setiap tantangan Atlet-atlet Indonesia menghadapinya dengan kepala dingin.

sumber foto : (Dokumen Pribadi)

Rabu, 16 November 2011

Form Follows Function

















































Ruko adalah bangunan yang di fungsikan untuk menampung kegiatan seperti rumah tempat tinggal, juga sebagai tempat jual barang-barang tertentu (toko). Ketika kita berbicara mengenai fungsinya, kita akan merujuk kepada pengertian fungsi yang sesungguhnya seperti tokoh Arsitektur Modern dari Francis yaitu Le Corbusier. Mendesain sesuai dengan fungsi, artinya bangunan itu ada karena fungsinya, begitu juga ketika dia mendisan detail-detail bangunan desainnya pun ada itu karena fungsinya benar-benar ada. Uniknya lagi selain berfungsi dengan semestinya keindahan pun datang dengan sendirinya.

Beda dengan bangunan Ruko gambar di atas, ini adalah bangunan ruko yang berada di depan ITC Depok. Sekilas saya melihatnya bukan sebagai ruko tetapi persis seperti sebuah istana kerajaan. Karena dengan kemegahan kubahnya yang warna emas tersebut mengingatkan saya kepada bangunan-bangunan megah yang ada di Yerussalem dan negara Arab lainnya.

Dari teori yang telah di paparkan oleh Arsitektur Modern ini sangatlah tidak fungsional. Banyak yang menjadi pertanyaan untuk kita tanyakan tentang bangunan ini. Kalau hanya fungsinya untuk Rumah tempat tinggal dan Toko atau jualan kenapa harus ada Kubah megah di atasnya. Dari segi komunikatif ini jelas sangat membingungkan orang yang melihatnya. Tapi memang inilah yang menjadi esensi dari Seni. Seni yang tidak ada batasnya. Setiap orang bebas berekspresi atas jiwa seni yang dimilikinya. Tetapi dari segi Arsitektur Modern ini sagatlah tidak fungsional.
“Kesimpulan saya adalah Desainnya kurag tepat untuk bagunan sebuah Ruko”

Menurut teori fungsional (Arsitektur Modern)

sumber foto : (Dokumen Pribadi)

Selasa, 15 November 2011

Ketika Elemen Sebuah Bangunan Disalah Fungsikan


















































Karena mungkin kelelahan seorang bapak yang sedang menunggu Bus itu merasa ngantuk, diapun mencari tempat yang bisa menyenderkan badannya. Bangunan gedung dengan disain pagar yang kolom pagarnya ada coakan itupun dijadikan senderan oleh si bapak tadi. Saya kurang mengerti kenapa ada pagar bangunan yang berfungsi sebagai pembatas atau pelindung dari bangunan di disain sedemikian rupa sehingga oleh sibapak itu dijadikan sebagai tempat bersandar, duduk sehingga diapun tertidur dengan lelapnya.

Kita tahu bahwa pagar itu fungsinya untuk memagari site dari bangunan yang ada di dalamnya, tetapi karena disainnya yang aneh (menurut saya) menjadi seperti tempat orang untuk bersinggah dan bisa dijadikan tempat yang nyaman untuk tidur sementara ketika sedang menunggu bus yang sedang kejebak macet.

sumber foto : (Dokumen Pribadi)

Selasa, 01 November 2011

Kerudungmu Mengalahkan Cerahnya Mentari Pagi

Ada pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa kalau malamnya hujan biasanya paginya akan cerah atau kalau tidak akan lanjut hujan sampai paginya lagi. Tapi di pagi ini beda dengan biasanya, pagi ini cahaya matahari enggan menyinari bumi begitu juga awan engan menurunkan bintik-bintik air.

Dari peristiwa alam yang tidak biasa tersebut datanglah seorang pemuda mengajak bicara sang mentari. Dialog pun dimulai;

Pemuda : wahai sang mentari, kenapa engkau enggan mengeluarkan pancaran sinarmu?

Mentari : Aku malu wahai pemuda,

Pemuda : kenapa engkau malu, bukannya ini sudah menjadi rutinitasmu untuk menyinari Alam semesta?

Mentari : Ia benar,

Pemuda : Lantas kenapa ?

Mentari : Aku pengen cerita sama engkau pemuda tapi dengan syarata jangan bilang-bilang siapa-siapa ya!

Pemuda : Baiklah, Apa yang ingin kau ceritakan,

Mentari : Aku malu mengeluarkan sinarku karena aku merasa pancaran sinarku kalah dengan pancaran sinar kerudung warna Orange gadis itu, warna kerudungnya begitu menyala dan mampu memancarkan sinarnya yang cerah. sehingga aku tidak perlu memancarkan sinarku lagi.

Setelah Sang Mentari memberikan jawaban nya, Sang Pemuda pun berbicara dalam hatinya;

“Ternyata bukan hanya aku yang luluh dengan pancaran Gadis itu, Sang Mentari juga”