Perjalanan Hidupku

Senin, 23 November 2009

Perkembangan Arsitektur Tradisional Suku Batak Karo



RUMAH TRADISIONAL BATAK KARO
“SIWALUH JABU”


Delapan keluarga yang menempati rumah adat, itulah arti dari “siwaluh jabu”. Rumah adat siwaluh jabu ini biasanya memiliki 16 kolom. Delapan diantaranya menahan beban atap, dan delapan-nya lagi menahan beban struktur lantai. Kolom tersebut terbuat dari kayu yang sudah tua, dan nama kayu-nya adalah kayu “ndrasi”. Kayu ini berdiameter 40 cm dan kayu ini di ambil dari hutan setempat.

Rumah adat karo memiliki dua pintu, yang letaknya di bagian depan dan yang satunya lagi di belakang. Jumlah Jendela-nya ada delapan. Empat ada di samping kiri dan kanan. Dan empatnya lagi ada di bagian depan dan belakang. Organisasi rumah adat ini berpola “linier”. Karena ruangan-nya menunjukkan bentuk garis.

Keunikan dari rumah adat karo dibandingkan dengan rumah adat lainnya yang ada di sumatera adalah pada atapnya. Atap rumah adat batak karo ini bertingkat dua. Inilah sekilas mengenai informasi yang bisa saya tulis, dan selebihnya akan kita bahas satu persatu. Kita mulai dari bagian yang paling bawah yaitu;



“sumber”
‘buku arsitektur tradisional menuju arsitektur indonesia’
‘buku arsitektur tradisional’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar